
Rekam Jejak Pencarian Harta Karun
Penulis
layouter
desainer_cover
penerbit
alamat_penerbit
tebal_buku
edisi
tahun_terbit
Judul Buku : Harta Karun Bali Yang Terlupakan
Penulis : Sintia Arnita D. , Noni Artini, Cindy Yulita, Prayascita Utami
Penerbit : Madyapadma Journalistik Park SMA Negeri 3 Denpasar
Tahun Terbit : 2018
Tebal : 81 halaman
Edisi : 1
Bali barat, salah satu bagian Pulau Bali yang masih jarang terjamaah ini ternyata menyimpan sejumlah harta karun yang tak terlupakan. Bagi Tim Madyapadma Journalistic Park, karya yang dihasilkan setelah mengeskplorasi Bali bagian barat ini diharapkan mampu membuka pikiran masyarakat mengenai akibat bencana Gunung Agung pada tahun 2018. Ekspedisi Bali bagian barat ini berlangsung selama 6 hari sekaligus menjadi ekspedisi lanjutan yang telah dilakukan Tim Madyapadma pada tahun 2017 silam di wilayah Bali bagian timur. Tim Madyapadma yang mengeksplorasi wilayah ini akan dibagi menjadi beberapa tim, yaitu tim pesepeda, tim riset, tim dokumentasi, serta tim liputan dan beberapa tim lainnya yang turut serta menyukseskan kegiatan tiap tahun ini. Kegiatan yang dilakukan Tim Madyapadma tidak hanya untuk menggali potensi wilayah Bali Barat saja, namun juga untuk melakukan kegiatan peduli lingkungan dan berbagi dengan masyarakat sekitar. Terdapat begitu banyak rintangan yang bermunculan selama 6 hari perjalanan, dimulai dari kondisi jalan yang menanjak, hujan yang turun secara tiba-tiba, melakukan ekspedisi di tengah Hari Raya Siwalatri hingga adanya perubahan rencana. Namun semua itu tak mampu menyurutkan api semangat seluruh tim ekspedisi. Ekspedisi yang membawa pengalaman mengesankan ini akhirnya dapat diselesaikan dengan baik oleh Tim Madyapadma dengan kisah-kisah yang ditulis dalam buku “Harta Karun Bali yang Terlupakan”.
Dalam buku ekspedisi kali ini, Tim Madyapadma menceritakan kegiatan eksplorasinya selama berada di wilayah Bali barat dalam 23 bab artikel pendek. Mulai dari acara pembukaan hingga hari terakhir ekspedisi usai diceritakan secara runtut dan jelas. Lika-liku perjalanan yang menyentuh hati dikisahkan dengan baik. Tak hanya itu, gambar-gambar yang ada semakin membuat pembaca turut merasakan suka duka tim Madyapadma kala ekspedisi. Gaya penulisan bukunya pun menarik dan tak membuat bosan. Kutipan-kutipan jenaka yang disisipi semakin membuat buku karya tiga remaja itu memikat. Cover buku yang didesain apik turut jadi penunjang.
Bagai kata pepatah, ‘tiada gading yang tak retak’, sebuah karya sastra pasti memiliki kekurangannya. Seperti halnya buku ini yang masiih terdapat kesalahan tipografi. Namun tenang saja, kekurangan tersebut akan tertutupi oleh kisah petualangan yang penulis ulas dengan unik dan apik. Buku Harta Karun Bali yang Terlupakan tetap akan menarik minat pembaca untuk melihat Bali Barat dengan sejuta pesonanya. Dengan membaca buku ini, pembaca akan mengenal lebih dalam mengenai wilayah Bali Barat, dimulai dari potensi alam di wilayah tersebut, sejarah tempat suci yang berada di wilayah tersebut, hingga menyoroti akan kondisi pertanian. Pada akhirnya, pembaca akan diajak untuk merasakan petualangan ini serta sadar akan harta karun yang terlupakan di Bali Barat ini. “Kalau bukan kita siapa lagi yang peduli dengan mereka (halaman 78)”. (Putu Masayu Cahyaning L.)